Jika kita lihat dari sisi sejarah sepak takraw, permainan ini merupakan salah satu olahraga yang sampai saat ini diperebutkan klaim sejarahnya di beberapa negara, dan tak terkecuali Indonesia.
Teks sejarah Melayu “The Malay Annals” Asosiasi Sepak Takraw Kanada meyakini teks tersebut, menjadi bukti awal permainan terdapat di Malaka di abad ke-15.
Agar lebih jelasnya terkait sejarah sepak takraw.
alam artikel kali ini Genemil akan membahas Sejarah Sepak Takraw Lengkap Perkembangannya.
Simak ya penjelasannya hingga akhir!
Pengertian Sepak Takraw
Sejarah sepak takraw ini sendiri berasal dari 2 kata yakni sepak dan takraw.
Sepak yang berarti berarti gerakan menyepak sesuatu dengan menggunakan kaki, caranya dengan mengayunkan kaki di depan atau ke sisi.
Sedangkan untuk kata Takraw yang berarti bola atau benda bulat yang terbuat dari anyaman rotan.
Jadi, sepak takraw yaitu sepak raga yang sudah dimodifikasikan dan menjadikannya sebagai sebuah permainan yang cukup kompetitif.
Sedangkan menurut sejarah dari beberapa ahli lain mengatakan bahwa, sepak takraw adalah tindakan menyepak bola dengan samping kaki, sisi kaki bagian dalam maupun bagian luar kaki dengan terdiri dari 3 orang pemain.
Sejarah Asal Usul Permainan Sepak Takraw
Dari sejarah sepak raga sebagai dasar permainan sepak takraw merupakan sebuah olahraga permainan tradisional Indonesia dimainkan oleh 6 sampai 7 orang dengan cara melingkar.
Pada periode 1945 sampai 1986 terdapat kecenderungan, di periode ini sepak raga lebih digairahkan di beberapa provinsi di Sulawesi Selatan dan beberapa daerah di Sumatera tetap terpelihara dan terjaga.
Dalam sejarah pada tahun 1970 datang beberapa rombongan pemain sepak takraw dari Malaysia dan beberapa bulan kemudian setelah itu datang dari Singapura memperkenalkan sepak raga jaring ini.
Pemerintah terkait hal ini Ditjen Olahraga yang saat itu dipimpin oleh Mayjen Supardi, mengembangkan olahraga sepak takraw ini dengan cikal bakal sepak raga.
Pada tanggal 16 Maret 1970 maka didirikanlah organisasi PERSERASI (Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia).
Dimana Ketua Umumnya adalah Drs. Moh. Yunus Akbar, kemudian pada tanggal 6-8 Oktober diadakan kongres I semacam munas dengan dihadiri oleh 24 PEMDA.
Pada tahun 1987 salah satu keputusan Kongres I 1986 adalah pemilihan pengurus besar baru yakni Ir. H. Marjoeni.
Dimana hasil keputusan adalah berubahnya sebutan olahraga “Sepak raga” menjadi “Sepaktakraw”.
Dengan berkembangnya media cetak dan elektronika, aktivitas olahraga sepak takraw menjadi sebuah perhatian yang sangat serius.
Pada kaum tua kian mulai mengenang kembali pola sepak raga yang sudah pernah ditekuninya.